Happy Flying Blue Angel Kaoani

Selasa, 17 Agustus 2021

Sarung Tangan Listrik Regeltex

Sarung Tangan Listrik Regeltex

Sarung Tangan Listrik Regeltex

Sarung tangan adalah salah satu alat pelindung tangan / jari dari cedera pada saat bekerja. Berfungsi bagaikan tambahan lapisan kulit, yang akan melindungi kulit alami kita dari cedera sehingga masuknya debu dan kuman penyakit dapat terhindarkan. Meskipun terasa kulit tangan sangat kuat, namun pakailah sarung tangan pada saat menangani benda-benda yang kasar atau tajam. Gunakan sarung tangan karet yang sesuai pada saat menangani bahan kimia, cairan pelarut ataupun material lain yang dapat mengiritasi kulit anda. Namun demikian perlu tau bahwa sarung tangan seharusnya tidak untuk dalam proses kerja anda terdapat kemungkinan sarung tangan tertarik oleh mesin yang berputar.

Ada banyak jenis sarung tangan pelindung yang tersedia saat ini untuk melindungi dari berbagai bahaya. Sifat dari bahaya dan operasi yang terlibat akan mempengaruhi pemilihan sarung tangan. Keragaman potensi cedera tangan akibat dari pekerjaan membuat cara untuk memilih sarung tangan yang tepat menjadi sebuah tantangan. Sangat penting untuk menggunakan sarung tangan yang memiliki khusus untuk bahaya dan tugas pada tempat kerja. Karena sarung tangan yang memiliki rancangan untuk satu fungsi mungkin tidak melindungi fungsi yang berbeda meskipun mereka mungkin tampak sebagai alat pelindung yang sesuai.

Memilih Sarung Tangan Yang Baik

Sarung tangan harus melindungi pekerja dari lecet dan tebasan akibat benda tajam, dan mampu menyerap energi. Juga memberikan ketahanan terhadap benturan tingkat tinggi untuk melindungi semua bagian halus di tangan. Sarung tangan harus memiliki genggaman yang memberikan pekerja kendali dan rasa percaya diri saat menangani peralatan dan bahan yang berbahaya.

Sangat penting bahwa ukuran sarung tangannya sesuai dengan ukuran tangan dari pemakainya dengan benar. Jika sarung tangannya terlalu kecil, hal ini dapat membatasi gerakan dari tangan pemakainya, dan mengurangi produktivitasnya atau dapat menyebabkan bahaya yang tidak terduga. Jika sarung tangan terlalu kecil, pemakainya mungkin tidak dapat mencengkeram benda dengan benar, atau sarung tangan tersebut dapat terjerat dalam mesin dan menyebabkan cedera yang tidak terduga.

Saat mengoperasikan mesin seperti mengebor bangku, tidak harus memakai karena sarung tangan mungkin dapat tersangkut. Lebih baik agar pekerja sarung tangan katun yang terpisah yang dapat membantu mencegah kulit menjadi panas dan berkeringat, dan mencegah masalah lain pada kulit.

Salah satu contoh sarung tangan yang memiliki fungsi melindungi tangan dari aliran listrik adalah sarung tangan REGELTEX. Dengan spesifikasi dan pengelompokannya seperti berikut :

Spesifikasi :

Sarung tangan isolasi Regeltex untuk pekerjaan langsung sesuai dengan spesifikasi standar Eropa EN 60903: 2003 dan standar internasional IEC 60903: 2002. Sarung tangan isolasi listrik pelindung Regeltex diproduksi dalam enam kelas yang menentukan persyaratan tegangan :

– 500 V (Beige packing) : Class OO (2.5kV) Max

– 1.000 V (Red packing) : Class O (5kV) Max

– 7.500 V (White packing) : Class 1 (10kV) Max

– 17.000 V (Yellow packing) : Class 2 (20kV) Max

– 26.500 V (Green packing) : Class 3 (30kV) Max

– 36.000 V (Orange packing) : Class 4 (40kV) Max

Sertifikasi :

EN 60903:2003

Sarung Tangan Listrik Regeltex tersedia di SAFETY MART INDONESIA. Kunjungi dan dapatkan sarung tangan safety sesuai dengan kebutuhan anda.

Minggu, 15 Agustus 2021

Lemari Apar Dua Pintu

Lemari Apar Dua Pintu

Lemari Apar Dua Pintu

Berbagai macam peralatan perlengkapan pemadam kebakaran perlu mendapat perhatian bagi petugas HSE di gedung maupun di bangunan lainnya sehingga mudah mengenali properti atau aset yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, mengingat banyaknya jenis dan macam peralatan proteksi kebakaran yang dioperasikan manual yang telah dikenal luas seperti APAR maupun Hydrant dan kelengkapan system pemadam otomatis lainnya.

Lemari safety pemadam atau fire hydrant cabinet adalah tempat menyimpan alat pemadam api ringan untuk kondisi darurat dalam mengantisipasi kebakaran. Yang umumnya meletakkannya dalam beberapa area yang potensial untuk terpacu terjadinya kebakaran. Contohnya seperti pada dalam kantor, mall, dapur, restoran, bank, rumah sakit, hingga rumah tinggal. Dengan adanya lemari safety pemadam ( Fire Hydrant Cabinet ) ini menjadikan alat pemadam api ringan menjadi lebih rapih, aman dan mudah terjangkau dengan cepat jika terjadi indikasi kebakaran.

Spesifikasi Lemari safety pemadam – Fire Hydrant Cabinet :

– Ukuran : P 95 x L 40 x T 120 cm

– Material : Plat besi tebal 1,2mm

– 3 level

– Finishing warna : coating cat merah

– Pintu Kaca

– 2 buah kunci

Alat Pemadam Kebakaran Berdasarkan Fungsinya

Berikut beberapa nama alat pemadam kebakaran dan perlengkapannya yang biasa digunakan :

- Tabung Pemadam Kebakaran / APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

APAR yang biasanya terdiri dari ukuran 3 kg untuk setiap ruangan tertutup sedangkan untuk ruangan terbuka atau area koridor atau area yang lebih luas biaanya ukuran 6 kg. Jumlah APAR tergantung dari jumlah lantai dan jumlah sekatan ruangan.

- Fire Alarm System

Kesediaan fire alarm system mutlak harus tersedia untuk memberi alert / peringatan kepada pengunjung maupun personel sehingga dapat mencegah kebakaran yang lebih luas. Instalasi fire alarm system terhitung berdasarkan luas ruangan dengan interval antar smoke detector / pendeteksi asap berjarak 5 meter.

- Fire Troelly Cabinet

Fire Trolley adalah lemari yang berfungsi untuk menyimpan beberapa APAR / tabung pemadam kebakaran yang mempunyai roda dan pegangan sehingga mudah untuk pindah dengan cara mendorongnya.

- Safety Cabinet
- Fire Hydrant System

Lemari Apar Dua Pintu tersedia di SAFETY MART INDONESIA. Kunjungi dan dapatkan perlengkapan pemadam kebakaran sesuai dengan kebutuhan anda.

Jumat, 13 Agustus 2021

Safety Googles Honeywell LG100A

Safety Googles Honeywell LG100A

Safety Googles Honeywell LG100A

Percikan setiap zat kimia yang mengenai mata bisa menyebabkan dampak tertentu, misalnya iritasi mata dan kemerahan. Namun, tidak semua jenis zat kimia pasti mengakibatkan gangguan mata yang serius. Bahan kimia seperti alkohol dan hidrokarbon biasanya hanya menyebabkan iritasi, mata merah dan perih.

Sementara percikan zat kimia dengan kadar asam tinggi atau mengandung alkali pada cairan pembersih, bisa mengakibatkan kerusakan parah pada kornea saat terkena mata. Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram atau tidak fokus, akibat mata yang kena zat kimia pun bisa berbeda-beda untuk setiap kasus.

Mencegah mata terkena zat kimia

Efek setelah mata kena zat kimia tergantung pada jenis zat kimianya dan berapa banyak zat yang masuk ke dalam mata. Namun, perlu juga waspada kandungan kimia yang bisa membahayakan mata, terutama dalam lingkungan rumah tangga. Untuk itu, pahami jenis bahan kimia yang ada.

Periksa dan teliti label produk dan peringatan keamanan yang tertera dalam label untuk cara pakai yang aman. Ikuti juga cara pakai yang ada dalam label.

Terdapat berbagai jenis zat kimia beracun yang ada pada perlengkapan rumah, beberapa antaranya yaitu :

- Asam sulfat pada baterai

- Asam asetat pada cuka

- Amonia pada cairan pembersih seperti karbol

- Magnesium hidroksida pada kembang api

- Kalsium hidroksida pada semen

Laboratorium merupakan tempat kerja yang memiliki potensi sumber bahaya. Yang dapat menimbulkan risiko terjadinya gangguan keselamatan dan kesehatan kerja. Pada laboratorium analisis, banyak terdapat bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan. Kualitas upaya kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting untuk menghindari atau meminimalkan potensi terjadinya kecelakaan kerja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan analisis risiko kesehatan dan keselamatan kerja.

Selalu gunakan alat pengaman seperti kacamata pelindung atau pelindung muka (face shield) ketika menggunakan cairan kimia yang cukup keras. Kacamata pelindung atau kacamata safety yang biasanya untuk seseorang yang berkecimpung pada bidang kimia adalah kacamata googles.

Salah satu contohnya adalah kacamata safety Honeywell LG100A dengan spesifikasi seperti berikut :

- Memiliki desain kacamata untuk wajah Asia

- Area ventilasi udara 'Shark Gill' yang luas membuat goggles memiliki sirkulasi udara bebas dan lebih nyaman dengan pemakaian lama

- Lubang ventilasi tidak langsung menawarkan keamanan yang lebih baik dan mengurangi risiko percikan bahan kimia dan partikulat ke mata

- Dengan desain bantalan hidung yang luas sehingga menghasilkan kenyamanan dan kecocokan yang lebih baik

- Pita kepala yang melebar dengan nilon elastis dapat mengurangi tekanan pada kepala dan mempertahankan fleksibilitas dan kenyamanan yang sangat baik untuk penggunaan jangka panjang

- Dapat pakai pada atas kacamata biasa sebagai OTG.

Kacamata Safety Googles Honeywell LG100A tersedia di SAFETY MART INDONESIA. Kunjungi dan dapatkan kacamata safety sesuai kebutuhan anda.

Rabu, 11 Agustus 2021

Masker Respirator 3M 6200

Jenis respirator berdasarkan fungsinya : Pertama, Respirator Partikulat. Biasanya untuk memurnikan udara dari partikel-partikel yang tersuspensi pada udara (aerosol). Filter dari respirator menangkap partikel dari udara dengan metode penyaringan, sehingga udara yang melewati respirator menjadi bersih dari particulate. Untuk meningkatkan daya saring dari respirator, biasanya diberikan muatan listrik statis (elektrostatis) pada bahan fiber sehingga mampu menyaring partikel yang jauh lebih kecil. Misalnya, jika suatu repirator memiliki spesifikasi N95, ini artinya bahwa respiraor tersebut memiliki efesiensi penyaring 95% terhadap partikel dengan ukuran 0.3 mikron. Kedua, Respirator Gas dan Uap atau Chemical Cartridge Respirator atau Gas Masks. Perbedaannya adalah gas masks menggunakan elemen pemurni udara yaitu canister dengan ukuran lebih besar dari cartridge yang biasanya untuk chemical cartridge respirator. Gas dan uap tertangkap oleh sorbent (bahan penyerap gas dan uap) dan menyimpannya. Kemampuan serap sorbent sangat tergantung dari jenis dan luas permukaan yang dapat menyerap uap dan gas. Umumnya sorbent memiliki permukaan luas yaitu sekitar 1500 m2 / gram. Gas atau uap yang melewati sorbent akan terikat pada permukaan sorbent baik secara fisik atau secara kimia ( absorbsi ). Sedangkan, catridge dan canister memiliki kemampuan serap yang tinggi pada awal penggunaan dan akan mengalami penurunan hingga akhir masa pakai (masa jenuh). Lama masa jenuh sangat tergantung dari konsentrasi uap atau gas di udara dan perawatan terhadap respirator tersebut. Ketiga, Powered Air-Purifying Respirator (PAPR). PAPR adalah respirator pemurni udara dengan menggunakan pompa udara untuk mendorong atau menarik udara menuju respirator atau penyaring. Umumnya pompa atau blower udara tersebut menggunakan baterai. Keempat, Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) atau alat bantu atau pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat tersebut. SCBA menyimpan udara (oksigen) terkompresi, terkompresi atau oksigen cair, atau bahan kimia yang menghasilkan oksigen. Alat ini tidak memerlukan pasokan udara dari tempat lain atau dari luar. SCBA biasanya untuk area yang kontaminasi udaranya sangat tinggi, sehingga perlu juga diperhatikan kemungkinan paparan terhadap tubuh seperti kulit. Salah satu contoh masker respirator adalah Respirator 3M 6200. Respirator ini memiliki fitur rancangan yang memberikan perlindungan total dari partikel dan berbagai uap dan gas. Penutup mukanya begitu lembut dan cukup ringan, sehingga memberikan kenyamanan begitu Anda memakainya. Tali pengikat kepalanya dapat menyesuaikan dan atur sesuai kemauan. Catridge yang ada dalam produk ini juga dapat anda ganti, sehingga mengurangi pengeluaran keuangan. Filternya dapat mengunci dengan kuat tetap pada posisinya untuk waktu yang cukup lama. Pemakaiannya yang cukup nyaman elama berjam-jam setiap hari tidak akan pernah menjadi masalah. Masker Respirator 3M 6200 tersedia di SAFETY MART INDONESIA. Kunjungi dan dapatkan masker respirator sesuai dengan kebutuhan anda.

Masker Respirator 3M 6200

Jenis respirator berdasarkan fungsinya :

Pertama, Respirator Partikulat. Biasanya untuk memurnikan udara dari partikel-partikel yang tersuspensi pada udara (aerosol). Filter dari respirator menangkap partikel dari udara dengan metode penyaringan, sehingga udara yang melewati respirator menjadi bersih dari particulate.

Untuk meningkatkan daya saring dari respirator, biasanya diberikan muatan listrik statis (elektrostatis) pada bahan fiber sehingga mampu menyaring partikel yang jauh lebih kecil. Misalnya, jika suatu repirator memiliki spesifikasi N95, ini artinya bahwa respiraor tersebut memiliki efesiensi penyaring 95% terhadap partikel dengan ukuran 0.3 mikron.

Kedua, Respirator Gas dan Uap atau Chemical Cartridge Respirator atau Gas Masks. Perbedaannya adalah gas masks menggunakan elemen pemurni udara yaitu canister dengan ukuran lebih besar dari cartridge yang biasanya untuk chemical cartridge respirator.

Gas dan uap tertangkap oleh sorbent (bahan penyerap gas dan uap) dan menyimpannya. Kemampuan serap sorbent sangat tergantung dari jenis dan luas permukaan yang dapat menyerap uap dan gas. Umumnya sorbent memiliki permukaan luas yaitu sekitar 1500 m2 / gram. Gas atau uap yang melewati sorbent akan terikat pada permukaan sorbent baik secara fisik atau secara kimia ( absorbsi ).

Sedangkan, catridge dan canister memiliki kemampuan serap yang tinggi pada awal penggunaan dan akan mengalami penurunan hingga akhir masa pakai (masa jenuh). Lama masa jenuh sangat tergantung dari konsentrasi uap atau gas di udara dan perawatan terhadap respirator tersebut.

Ketiga, Powered Air-Purifying Respirator (PAPR). PAPR adalah respirator pemurni udara dengan menggunakan pompa udara untuk mendorong atau menarik udara menuju respirator atau penyaring. Umumnya pompa atau blower udara tersebut menggunakan baterai.

Keempat, Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) atau alat bantu atau pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat tersebut. SCBA menyimpan udara (oksigen) terkompresi, terkompresi atau oksigen cair, atau bahan kimia yang menghasilkan oksigen. Alat ini tidak memerlukan pasokan udara dari tempat lain atau dari luar. SCBA biasanya untuk area yang kontaminasi udaranya sangat tinggi, sehingga perlu juga diperhatikan kemungkinan paparan terhadap tubuh seperti kulit.

Salah satu contoh masker respirator adalah Respirator 3M 6200 :

Masker Respirator 3M 6200

Respirator ini memiliki fitur rancangan yang memberikan perlindungan total dari partikel dan berbagai uap dan gas. Penutup mukanya begitu lembut dan cukup ringan, sehingga memberikan kenyamanan begitu Anda memakainya.

Tali pengikat kepalanya dapat menyesuaikan dan atur sesuai kemauan. Catridge yang ada dalam produk ini juga dapat anda ganti, sehingga mengurangi pengeluaran keuangan. Filternya dapat mengunci dengan kuat tetap pada posisinya untuk waktu yang cukup lama. Pemakaiannya yang cukup nyaman selama berjam-jam setiap hari tidak akan pernah menjadi masalah.

Masker Respirator 3M 6200 tersedia di SAFETY MART INDONESIA. Kunjungi dan dapatkan masker respirator sesuai dengan kebutuhan anda.

Selasa, 10 Agustus 2021

Sepatu Safety Anti Listrik untuk Pekerja

Sepatu Safety Anti Listrik

Sepatu Safety Anti Listrik

Jenis Energi pada Tempat Kerja

Ada beberapa tipe energi yang umum pada tempat kerja. Baik kantor maupun tempat operasional. Yaitu energi elektris, energi gravitasi, energi kinetik, energi mekanis, energi fisika, energi thermal, energi bertekanan dan energi kimia.

Dari semua energi yang umum pada tempat kerja itu, beberapa yaitu energi penghasil tenaga listrik. Beberapa lain memerlukan listrik. Sebagai penghasil listrik yaitu energi elektris, dan yang memerlukan untuk penggerak yaitu energi mekanis dan energi thermal.

Keselamatan Kerja Listrik

Pekerjaan kelistrikan adalah pekerjaan yang memiliki tingkat kemungkinan tinggi. Yang berhubungan dengan suatu tidak terlihat, namun keberadaannya terang. Karena kemungkinan yang cukup tinggi ini, maka keselamatan kerja listrik harus betul-betul terpahami agar tidak ada kecelakaan saat bekerja.

Keselamatan kerja listrik semestinya jadikan sebagai bekal setiap pekerja yang mengatasi permasalahan kelistrikan. Terlebih dengan makin banyak perlengkapan yang memerlukan listrik sebagai sumber dayanya. Banyak hal bisa saja terjadi berkenaan dengan keselamatan kerja listrik pada tempat kerja. Beberapa cukup serius efeknya, dan beberapa lagi berbentuk masalah umum.

Potensi bahaya yang mungkin terjadi yaitu : tersengat listrik (electric shock), terserang percikan bunga api (arc flash) dan ledakan bunga api (arc blast), dan api. Yang pertama yaitu masuk kelompok masalah umum, tetapi tiga yang paling akhir yaitu arc flash, arc blast dan api adalah masalah beresiko serius.

Beberapa tips pada keselamatan kerja listrik yaitu seperti berikut :

- Kerjakan inspeksi visual pada semua perlengkapan listrik portable

- Pakai hanya perlengkapan listrik dengan tag yang valid

- Alat yang rusak harus memiliki tag ‘Out of Service‘

- Pada tempat lembab, pastikan semua alat tersambung dengan Ground-fault Circuit Interrupter (GFCI)

- Jangan mengganti fuse dengan kawat

- Personal berkualifikasi saja yang bisa melakukan perbaikan alat listrik

- Janganlah sentuh kabel listrik yang jatuh / tergeletak

Menghindar Kecelakaan Kerja

Langkah langkah konkrit menghindar terjadinya kecelakaan kerja ketika bekerja dengan aliran listrik. Salah satu langkah keselamatan kerja listrik, yakni :

Beralas kaki

Ketika bekerja dengan listrik, maka salah satu hal yang perlu perhatikan yaitu jangan pernah badan bersentuhan langsung dengan tanah. Hal semacam ini karena tanah yaitu kutub negatif untuk setiap aliran listrik, terlebih PLN. Oleh karenanya, bisa menghindari badan berhubungan dengan tanah atau bumi dengan menggunakan sepatu safety. Salah satu contohnya adalah Sepatu Safety King's KWS 206 dengan fitur sebagai berikut :

Konstruksi sol :

-  PU (Sol poliuretan) densitas ganda dengan midsole yang lebih lembut untuk meredam benturan benturan (SRC Outsole)

- Sol PU yang ringan & tahan slip

- Sol tahan terhadap minyak dan asam / basa

- Anti-statis

Konstruksi atas :

- Bagian atas kulit tercetak

- Lapisan kain non-anyaman bernapas

- Papan insole antistatik

- Tutup lecet untuk perlindungan bumper kaki

- Toecap 5-jari ekstra lebar memberikan kenyamanan maksimal untuk jari-jari kaki

- Tutup kaki baja 200 Joule untuk ketahanan benturan dan kompresi

- Sisipan sol tengah baja 1100N yang tahan tusukan

- PUshion Insole: Insole busa PU berlapis kain ekstra tebal dengan penyerapan goncangan, sifat anti-bakteri dan anti-statis. PUshion tetap kenyal dan bertahan lebih lama memastikan kenyamanan tahan lama

Bahaya :

Dampak

Tergelincir

Sertifikat :

CE - EN ISO 20345 (standar Eropa)

SS513 - SS513 (Standar Singapura)

AS/NZS 2210.3 - Standar Australia / Selandia Baru

MS ISO 20345 - MS ISO 20345 (Standar Malaysia)

ASTM - standar Amerika

SNI - SNI 7079 (Standar Indonesia)

Sepatu Safety Anti Listrik tersedia di SAFETY MART INDONESIA. Kunjungi dan dapatkan sepatu safety untuk para pekerja listrik terbaik.

Minggu, 08 Agustus 2021

Welding Helmet Blue Eagle 6PA3

 Welding Helmet Blue Eagle 6PA3

Welding Helmet Blue Eagle 6PA3

Proses pengelasan merupakan pekerjaan dengan banyak resiko atau bahaya. Karena saat proses pengelasan berlangsung, bahaya seperti asap, cahaya pengelasan, panas dan bahaya listrik akan timbul. Oleh karena itu jika kita tidak memakai alat keselamatan las, maka akan membahayakan keselamatan kita saat bekerja. Jika kita memakai alat keselamatan sesuai standart berikut maka jika ada kecelakaan kerja dapat terminimalisir :

1. Baju atau Apron Las

Baju kerja las merupakan baju yang bisa melindungi segala komponen tubuh dari panas dan percikan las. Sebab itu terdapat apron sebagai tambahan untuk dada dan lengan yang semuanya terbuat dari bahan kulit.

2. Sarung Tangan Las atau Welding Gloves

Merupakan sarung tangan yang memang khusus untuk pengerjaan profesi las. Bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang bagus. Welding gloves berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material.

3. Sepatu Las atau Safety Shoes

Sepatu las merupakan sepatu yang terbuat dari kulit dan komponen depan sepatu terdapat sebuah plat baja. Berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang berat dan benda yang tajam. Sebab itu sebab bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.

4. Helm Las atau Topeng las

Memiliki fungsi melindungi komponen wajah dari percikan las, panas pengelasan dan cahaya las ke komponen mata. Terbuat dari bahan plastik yang bendung panas, kecuali itu terdapat tiga kaca (jernih, hitam, jernih) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya cahaya terlihat dan ultraviolet ketika mengerjakan profesi pengelasan.

Salah satu contohnya adalah Welding Helmet Blue Eagle 6PA3. Dengan deskripsi dan spesifikasi sebagai berikut :

Deskripsi  :

Fitur dan Manfaat Masker Las Ansi

Isolasi listrik : helm las memberikan isolasi listrik yang sangat baik.
Pemantulan cahaya : semua permukaan bagian dalam helm las memiliki lapisan matt.
Resistensi benturan : termasuk ketahanan benturan depan dan samping.
Redaman cahaya : cangkang helm las dapat memblokir cahaya berbahaya selama proses pengelasan, dan tidak ada cahaya yang tidak teredam yang terlihat pada posisi helm las mana pun.

Penggantian lensa yang cepat dan mudah : karena desain yang paten, lensa filter dan lensa penutup dapat pasang dan lepas dengan mudah dan cepat.
Ketahanan terhadap pengapian dan penetrasi panas.

Spesifikasi :

Nama Produk : Masker las Ansi
Standar : ANSI Z87.1
Bahan : PP, Aiuminum
Warna : hitam
Jenis : terpasang pada helm pengaman
Pemegang Lensa : Flip-up
Ukuran Lensa : 4 " x 2" (108 x 51mm)

5. Kaca Las

Memiliki pengkodean nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14. Kecuali besar ukurannya karenanya densitas atau kegelapan kaca hal yang demikian juga kian tinggi. Jadi anda bisa menyesuaikan yang sesuai dengan keadaan mata.

6. Masker Las

Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernapasan dari bahaya asap las, sebab asap las berbeda dengan asap lazim. Asap las ini yakni hasil pembakaran dari bahan kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan. Oleh sebab itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan betul-betul berbahaya alat pernapasan kita.

Penjelasan :

Alat Pelindung Diri K3 atau keselamatan kerja dalam pengelasan di atas tak akan berfungsi dengan bagus jikalau kita tak mematuhi prosedur pengelasan yang lazimnya telah tersedia pada tiap daerah.

Welding Helmet Blue Eagle 6PA3 tersedia di SAFETY MART INDONESIA. Kunjungi dan dapatkan helm las sesuai dengan keperluan anda.

Kamis, 05 Agustus 2021

Tabung untuk Scuba Diving

Tabung untuk Scuba Diving

Tabung untuk Scuba Diving

Scuba diving adalah penggunaan alat pernapasan bebas untuk berada bawah air dalam waktu lama untuk penyelaman rekreasi dan penyelaman profesional. Kata SCUBA merupakan singkatan untuk 'Self Contained Underwater Breathing Apparatus', tetapi telah merujuk sebagai kata yang menunjuk ke peralatan scuba.

Tips menjaga keselamatan saat scuba diving

Untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan saat melakukan scuba diving, harus selalu melakukan penyelaman sesuai tingkat pengalaman dan pelatihan yang sudah Anda jalani.

Beberapa aturan yang harus terpatuhi meliputi :

- Jangan menyelam sendirian dan senantiasa menyelam bersama dengan seorang rekan penyelam.
- Memeriksa alat yang ada dengan seksama dan pastikan semuanya dalam kondisi sempurna.
- Berkonsultasi ke dokter sebelum menyelam karena olaharaga ini bisa berbahaya bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
- Menyelamlah sesuai rencana penyelaman.
- Menaati semua instruksi serta teknik penyelaman yang telah ada.

Self Contained breathing apparatus atau alat pernapasan memiliki tekanan udara atau SCBA atau BA. Alat ini biasanya untuk para petugas penyelamat seperti tim pemadam kebakaran, atau pun tim penyelamat lainnya. Fungsi utama BA, membantu untuk melakukan pernafasan terutama ketika dalam keadaan atau peristiwa berbahaya. Alat ini untuk penggunaan pada darat dan juga pada bawah air yaitu Self Contained Underwater breathing apparatus atau SCUBA.

SCUBA merupakan kegiatan penyelaman dengan menggunakan alat bantu yang dapat membantu kita bernafas pada bawah permukaan air. Alat-alat SCUBA (Self Contained Underwater Breathing Apparatus) ada agar manusia dapat lebih lama dan lebih dalam berada pada bawah permukaan air.

Peralatan SCUBA terdiri dari :

1. Bouyancy Compesator Device (BCD)
2. System pemberat (weight belt)
3. Tabung SCUBA
4. Regulator
5. Gauge Instrument (Pressure, deep)

SCUBA Tank (Tabung Selam)

Perangkat SCUBA akan menghasilkan mobilitas yang tinggi. Namun mempunyai keterbatasan waktu tergantung dengan jumlah udara tabung SCUBA. Umumnya tabung SCUBA terbuat dari bahan baja dan alumunium alloys. Volume dan tekanan dari tabung SCUBA terdiri dari berbagai ukuran anatara lain dengan volume 50, 71, 80, 100 cuft (cubic feet).

Sebuah tabung SCUBA mempunyai tanda yang masing-masing memiliki arti, yaitu sebagai berikut :

- DOT (Department Of Transportation) : yaitu badan yang berwenang AS yang mengawasi peredaran tabung gas bertekanan
- 3 AL : kode logam alumunium
- 3000 : tabung udara bias terisi sampai dengan tekanan 3000 psi.
- P353403 : contoh nomor serial pada tabung, huruf P untuk tabung 80 cuft, Y untuk 71,2 cuft dan R untuk 50 cuft sedangkan KK untuk tabung 15 cuft (pony tank).
-LUXFER :  pabrik yang mengeluarkan tabung (keluaran pabrik Amerika).
- 7 87 : tes hidrostatis yang pertama (pabrik). Yang melakukan adalah Authorized Testing.
- H 7 92 : test hidrostatis yang terakhir.

Bagian-bagian Tabung

Tank valve : valve adalah tempat keluarnya udara atau masuknya udara yang lengkap dengan O ring. Prinsip kerja valve seperti keran pembuka dan penutup aliran udara dalam tabung. Bentuk mulut valve sesuai dengan model regulator yang terpasang. Ada model yoke bersistem jepit atau Din dengan ulir.

Terdapat safety plug yang berfungsi untuk melindungi tabung ketika tekanan melebihi batas. Selain safety plug terdapat o ring yang terbuat dari karet atau silicone fungsinya untuk menahan kebocoran.

Jenis jenis valve

K valve : adalah tipe valve yang paling sederhana dan umum dengan sebuah katup putar untuk membuka dan menutup aliran udara.

J valve : merupakan valve tipe lama yang memiliki 2 katup, yaitu katup buka dan katup cadangan mekanis (reserve). Katup mekanis yang aktif saat tekanan tabung turun sampai pada bawah batas yang tertentukan (+ 500-700psi) jadi akan mengalirkan udara sebagai tanda  penyelaman akan berakhir dan menuju ke permukaan.

Tabung untuk Scuba Diving tersedia pada SAFETY MART INDONESIA. Kunjungi dan dapatkan semua perlengkapan safety yang anda butuhkan.

Minggu, 04 Juli 2021

Perlengkapan Safety untuk Pengelasan

Perlengkapan Safety untuk Pengelasan

Perlengkapan Safety untuk Pengelasan

Sebelum melakukan welding (pengelasan), pastikan Anda memiliki perlengkapan yang tepat. Alat alat keselamatan yang memiliki rancangan untuk memberikan perlindungan ekstra kepada tukang las ketika pengelasan. Perlengkapan tersebut termasuk jaket tahan api, kacamata keselamatan, sarung tangan las dan helm las yang telah disetujui.

Las adalah suatu ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan saat dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat berarti bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas.

Proses pengelasan berkaitan dengan lempengan baja yang dibuat dari kristal besi dan karbon sesuai struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu sebagian dari lempengan logam tersebut dipanaskan hingga meleleh. Jika tepi lempengan logam itu bersatu, terbentuklah sambungan. Umumnya, pada proses pengelasan juga tambah lagi dengan bahan penyambung seperti kawat atau batang las. Jika campuran tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian lain kini menyatu.

Aplikasi pengelasan :

- Jembatan
- Bidang perkapalan
- Rangka baja
- Boiler
- Rel
- Tangki
- Pressure vessel

Berdasarkan klasifikasi ini pengelasan dapat terbagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Dengan pengertian pengelasan berikut adalah :

1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan yang sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar. Contoh aplikasi pengelasan cair :
- Las busur
- Las gas
- Pengelaan listrik terak
- Las listrik gas
- Las termit

2. Pengelasan tekan adalah cara pengelasan yang sambungannya dipanaskan dan kemudian tekan hingga menjadi satu. Contoh pengelasan tekan :
- Las tekan gas
- Pengelasan tempa Jadi,
- Las gesek Jadi,
- Las ledakan Jadi,

3. Pematrian adalah alah satu cara pengelasan yang sambungannya diikat dan disatukan dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair. Contohnya :
- Pembrasingan Jadi,
- Penyolderan Jadi,

Perlengkapan safety untuk pengelasan tersedia di SAFETY MART INDONESIA. Kunjungi dan dapatkan perlengkapan safety pengelasan sesuai dengan kebutuhan anda.

Kamis, 01 Juli 2021

Penggunaan Tali Dagu Helm Safety

Penggunaan Tali Dagu Helm Safety

Penggunaan Tali Dagu Helm Safety

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 adalah salah satu peraturan pemerintah yang menjamin keselamatan dan kesehatan kita dalam bekerja. K3 adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Serta merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

Mengikatkan tali helmet atau tali dagu memang terlihat hal yang remeh, bahkan terasa risih jika pekerja tidak terbiasa. Membiasakan mengikat tali helmet pada dagu dengan benar mampu melindungi helmet lepas dari kepala.Bukan berarti juga dengan mengikatkan tali helmet di dagu tidak terkena benturan, setidaknya meminimalisir resiko kecelakaan dan luka pada kepala.

Ketentuan terkait safety helmet dan aksesorinya, seperti chin strap pekerja juga harus memenuhi standar yang berlaku pada masing-masing negara seperti standar ANSI Z89.1-2014, CSA Z94.1, ISO 3873, dan lain-lain. Di Indonesia, peraturan mengenai pelindung kepala tercantum pada Permenakertrans No. PER.08/ MEN/ VII/ 2010 tentang Alat Pelindung Diri (APD). Dalam peraturan tersebut, perusahaan juga wajib menyediakan APD dan rambu-rambu APD terkait sesuai area kerja.

Penggunaan Tali Dagu Helm Safety

Standar ANSI Z89.1-2014 :

Chin strap dan nape strap harus terpasang erat dan pas pada sekitar dagu. Terbuat dari material non iritasi, elastis, lengkap dengan pengait dan gesper berbahan plastik, serta ukuran lebar minimal ½ inci atau 1,27 cm. Chin strap wajib untuk pekerjaan dengan kondisi berangin, bekerja pada ketinggian. Atau pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya membungkuk secara berulang-ulang atau mengharuskan pekerja melihat ke arah atas secara terus-menerus.

Standar CAN / CSA Z94.1 :

Chin strap harus terpasang pada safety helmet ketika bekerja pada ketinggian melebihi 3 meter. Atau pekerjaan dengan kondisi berangin kencang atau kondisi yang menyebabkan safety helmet bisa terlepas.

Standar ini juga menyatakan, wajibnya penggunaan chin strap ini karena banyaknya cedera pada sisi kepala akibat pekerja terpeleset, terjatuh, atau tersandung. Hal ini karena safety helmet terlepas atau tidak pada posisi yang benar. Oleh karena itu, penggunaan chin strap wajib agar safety helmet selalu terpasang dalam posisi benar dan erat di kepala dalam berbagai kondisi sehingga cedera pada sisi kepala dapat di minimalisasi.

European Standard (EN 397) :

EN 397 mensyaratkan bahwa safety helmet sebaiknya lengkap dengan chin strap. Setiap chin strap yang tersedia harus memiliki lebar minimal 10 mm. Chin strap harus terpasang erat dan kencang pada sekitar dagu ketika dikaitkan pada safety helmet.

Penggunaan Tali Dagu Helm Safety tersedia di SAFETY MART INDONESIA. Kunjungi dan dapatkan tali dagu helm safety sesuai dengan kebutuhan anda.