Happy Flying Blue Angel Kaoani

Sabtu, 02 November 2019

Bagian dan Komponen Lengkap Safety Body Harness

Komponen Lengkap Safety Harness


Komponen Lengkap Safety Harness
Safety harness adalah perlengkapan Alat Perlindungan Diri (APD) yang berbentuk seperti sabuk pengaman yang umumnya digunakan pekerja yang bekerja berhubungan dengan ketinggian. Sebagaimana dinyatakan dalam SK Dirjen Pembinaan dan Pengawasan Naker No. 45/2008 tentang Pedoman Kerja di Ketinggian menyebutkan bahwa bekerja di ketinggian harus menggunakan full-body harness (EN-361).
Fungsi safety harness adalah untuk melindungi tubuh dari cedera akibat jatuh dari ketinggian. Safety harness juga umum digunakan oleh orang yang sedang menyelamatkan korban di ketinggian maupun digunakan oleh korban yang hendak diselamatkan. Safety harness sudah familiar digunakan oleh orang yang menyukai kegiatan pendakian seperti pemanjat tebing, dimana terjatuh adalah bagian dari kegiatan itu.
Menurut Permenaker No. 9 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Pada Ketinggian, bekerja di ketinggian adalah kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja di permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja atau orang lain yang berada di tempat kerja cedera atau meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda.
Belum disebutkan secara spesifik mengenai jarak minimum ketinggian agar bisa dikategorikan sebagai bekerja di ketinggian. Namun, banyak perusahaan dan pekerja yang menggunakan standar bekerja di atas 1,8 meter atau 2 meter sudah dikategorikan bekerja di ketinggian.
Anda mungkin tidak memiliki waktu yang cukup untuk memegang sesuatu yang aman saat kehilangan keseimbangan atau saat hendak terjatuh, namun Anda dapat meminimalkan risiko terjatuh dengan cara mencegahnya. Mempersiapkan palang/ rintangan (handrails, guardrails) di area kerja dan/atau penggunaan alat pelindung jatuh (full body harness, shock absorber, dan lifeline) yang sesuai merupakan beberapa langkah preventif yang bisa melindungi Anda dari kemungkinan terjatuh.
Komponen Lengkap Safety Harness (Sistem Perlindungan Bahaya Jatuh) :
Fungsi dari safety belt sebetulnya sama seperti full body harness, namun bedanya secara penggunaan alat pelindung jatuh ini hanya dikaitkan ke bagian pinggang pekerja saja dan bagian lanyard dikaitkan ke anchor. Safety belt sebaiknya tidak dipergunakan untuk pekerjaan yang memungkinkan pekerjanya bisa terjatuh dari ketinggian. Sebab ia masih bisa mengalami cedera pada bagian pinggang atau pun tulang belakangnya, meskipun pekerja yang terjatuh tidak mengenai permukaan tanah atau dalam posisi tergantung. Pastikan memasang pagar pengaman jika Anda tetap ingin menggunakan safety belt saat bekerja di ketinggian.
Penggunaan full body harness bermanfaat untuk mengurangi risiko cedera fatal akibat terjatuh dari ketinggian. Full body harness didesain untuk melindungi seluruh bagian tubuh pekerja seperti bahu, paha bagian atas, dada, dan panggul, sehingga lebih aman saat bekerja di ketinggian. Penggunaan full body harness dilengkapi D-Ring yang terletak di belakang dan dapat dipasangkan ke lanyard, lifeline, dan komponen lain yang kompatibel dengan body harness.
Shock absorber (peredam kejut) didesain untuk menyerap energi kinetik dan mengurangi tekanan yang timbul akibat terjatuh. Shock absorber biasanya diproduksi terpisah atau dirancang menyatu dengan lanyard. Menurut standar CSA Z259.11, shock absorber dapat meningkatkan panjang lanyard hingga 1,2 meter ketika menerima beban 100 kg dan jatuh dari ketinggian 1,8 meter.
Adalah tali pendek pengikat yang umumnya berfungsi untuk menahan guncangan bila pekerja terjatuh bebas. Pekerja bisa menggunakan lanyard untuk membatasi guncangan saat jatuh bebas dengan panjang maksimum 1,2 meter. Sebaiknya pasang lanyard/ pasang hook di atas atau paling tidak sejajar dengan dada, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi jarak vertikal atau jarak jatuh tubuh pekerja. Sebuah lanyard selalu diposisikan antara anchor point dan body harness.
Sebelum bekerja di ketinggian, pekerja harus memastikan bahwa anchor yang tersambung pada lifeline dan/atau lanyard harus kuat, stabil, dan lokasinya sudah sesuai. Jika penggunaan anchor diperuntukkan sebagai pelindung/ penahan pekerja dari kemungkinan terjatuh, anchor harus mampu menahan beban setidaknya 3,5 kN (363 kg) atau setara dengan empat kali berat pekerja. Sedangkan, jika penggunaan anchor sebagai penahan saat terjatuh, anchor harus mendukung setidaknya 22 kN (2,5 ton).
Perangkat ini digunakan bila pekerja membutuhkan perpindahan tempat atau bergerak secara vertikal, biasanya berjarak cukup panjang. Bila pekerja bergerak ke atas, maka rope grab akan ikut bergerak naik mengikuti gerakan pekerja, tetapi bila pekerja tersebut tiba-tiba terjatuh, maka perangkat ini secara mekanik akan mencengkeram lifeline.
Lifeline didefinisikan sebagai tali pengaman fleksibel yang terbuat dari serat, kawat, atau anyaman. Lifeline ini biasanya dikaitkan pada anchor point. Lifeline harus memiliki kekuatan daya tarik minimum 2,75 ton atau setara dengan diameter tali 60 mm. Perangkat ini bisa dipasangkan secara vertikal ataupun horizontal, tergantung kebutuhan. Pastikan lifeline benar-benar terpasang aman ke anchor point dan tidak mengalami kerusakan apapun.
Ketika pekerja melakukan gerakan vertikal atau horizontal, maka lifeline akan memanjang atau menarik kembali ke kondisi semula secara otomatis dan akan mengunci apabila terjadi tarikan secara tiba-tiba (pekerja terjatuh). Hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan retractable lifeline adalah pastikan perangkat ini dalam posisi tegak lurus dengan tubuh pekerja untuk menghindari pendulum effect.

Jumat, 01 November 2019

Daftar Isi Kotak P3K Apa Saja?

Daftar Isi Kotak P3K



Daftar Isi Kotak P3K
Hal-hal tak terduga dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan pada siapa saja. Salah satu langkah antisipasi dan penanganan dini jika mengalami cedera atau luka adalah dengan pengadaan kotak P3K.
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah sarana yang harus disediakan di tiap rumah, kantor, maupun di mobil. Sesuai namanya, tujuan dari pengadaan kotak P3K adalah sebagai langkah mengantisipasi dan penanganan dini cedera atau luka.
Tetapi banyak orang menganggap P3K hanya akan “terpakai” jika ada kecelakaan. Tak sepenuhnya keliru, menimbang bahwa P3K memang merupakan singkatan dari Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Namun, kotak P3K yang lengkap dapat membantu Anda mengatasi gangguan kesehatan lainnya sebelum Anda sampai di pusat layanan kesehatan, misalnya pada kasus seperti diare, muntah-muntah, atau demam.
Ironisnya, satu hal yang sering kali luput dari perhatian adalah isi dari kotak P3K itu sendiri. Karena identik dengan penggunaan pada waktu darurat, isi kotak P3K tak jarang terbengkalai, tidak lengkap, tidak sesuai standar, bahkan kadang berisi peralatan dan obat-obatan yang sudah kedaluwarsa, kotor, atau tak layak pakai. Anda disarankan untuk mempersiapkan obat dan peralatan berikut di dalam kotak P3K. Daftar isi kotak P3K :

  • Obat penurun panas (parasetamol tablet 500 mg dan parasetamol sirop jika ada anak-anak)
  • Obat pereda rasa nyeri (bisa parasetamol atau ibuprofen)
  • Obat anti alergi (CTM untuk obat minum dan krim hidrokortison untuk alergi pada kulit)
  • Obat antidiare dan keracunan (misalnya norit dan attapulgit, serta oralit untuk mengatasi dehidrasi)
  • Obat pencahar
  • Obat maag (antasida)
  • Obat batuk (terdapat sediaan tablet dan sirop untuk batuk berdahak dan batuk kering)
  • Krim gatal seperti kalamin atau bedak dingin
  • Krim luka bakar (bisa juga menggunakan gel aloe vera)
  • Obat-obatan untuk penyakit pribadi, misalnya asma, hipertensi, atau penyakit lainnya.

  • Plester
  • Povidone iodine untuk desinfektan
  • Alkohol 70%
  • Kapas bersih
  • Pembalut segitiga (mitela)
  • Perban gulung
  • Kasa steril
  • Perban elastis
  • Gunting
  • Termometer
  • Sarung tangan steril
  • Cotton bud
Sediakan beberapa kotak P3K di berbagai tempat yang berbeda, misalnya di rumah, di kendaraan, di kantor, dan/atau di tas portabel untuk bepergian dan sesuaikan dengan perkiraan kebutuhan.
Hal penting lainnya, isi kotak P3K juga hendaknya diperiksa berkala untuk memastikan bahwa kondisinya masih sesuai dengan kondisi diri dan keluarga yang terbaru, sekaligus memastikan bahwa isi kotak P3K tidak kedaluwarsa. Jika ada peralatan, bahan, atau obat-obatan di dalam kotak yang tak lagi layak guna, segera ganti dengan yang baru agar Anda tak kebingungan saat dalam kondisi Anda harus menggunakan kotak P3K.

Kamis, 31 Oktober 2019

Daftar Alat Perlengkapan Welding / Pengelasan Lengkap

Alat Perlengkapan Welding / Pengelasan
Welding atau pengelasan dalam Bahasa Indonesia secara harfiah adalah proses, cara, perbuatan menyambung besi dengan membakar. Pembakaran pada pengelasan melibatkan suhu yang sangat tinggi dan harus cukup tinggi untuk mencapai titik leleh dari logam yang akan disambung. Suhu tinggi tersebut berasal dari bermacam – macam sumber tergantung proses las nya dan digunakan untuk mencairkan logam yang disambung. Logam yang memasuki fase cair tersebut bercampur lalu membeku dan menjadi sebuah sambungan las. Oleh karena itu, penggunaan istilah “melalui fase cair” memberikan gambaran yang lebih deskriptif tentang pengelasan.
Jika Anda baru dalam hal ini, umumnya Anda mungkin harus mencoba untuk mencari informasi instruksional tentang teknik pengelasan dasar maupun alat perlindungan diri yang digunakan untuk pegelasan. Untuk memudahkan pencarian Anda, artikel ini akan menjelaskan berbagai informasi yang dibutuhkan dan harus diketahui bagi pemula dalam hal welding (pengelasan). Berikut alat perlengkapan welding / pengelasan :
Alat Perlengkapan Welding / Pengelasan
Selalu menggunakan Alat-Alat Keselamatan
Alat-alat keselamatan untuk pengelasan dirancang untuk memberikan perlindungan ekstra kepada operator las dalam melakukan pekerjaannya. Perlengkapan tersebut meliputi jaket tahan api, kacamata keselamatan, sarung tangan las, dan helm las yang telah disetujui standarnya.
  • Pakaian Kerja Las atau Apron
    Adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan apron lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka pakaian akan lubang, hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.
  • Sarung Tangan Las atau Welding Gloves
    Adalah sarung tangan yang memang khusus dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang dihasilkan dari proses pengelasan.
  • Sepatu Las atau Safety Shoes
    Adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda yang berat dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.
  • Helm Las atau Topeng Las
    Adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan pekerjaan pengelasan.
  • Masker Las
    Masker berfungsi sebagai alat pelindung pernafasan dari bahaya asap las, karena asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan. Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat pernafasan kita.

Bekerja dalam Area Ventilasi yang Baik
Ventilasi merupakan komponen kunci untuk tetap aman ketika Anda mengelas. Jika ada pintu atau jendela di area kerja Anda, sebaiknya pintu atau jendela tersebut dibuka. Hal ini akan memungkinkan udara segar bersirkulasi dan mengurangi jumlah asap beracun di sekitar pekerjaan Anda. Jika Anda harus mengelas di daerah dengan ventilasi yang minimal atau buruk, Anda perlu mengenakan respirator.
Waspada terhadap Lingkungan Sekitar
Tukang las perlu mengetahui bahan dan peralatan apa yang ada di sekitar mereka sehingga mereka dapat menentukan tindakan pencegahan dan perubahan yang perlu dilakukan sebelum mereka mulai mengelas. Jika Anda bekerja di daerah ramai / banyak orang lewat, sebaiknya pekerjaan las dapat tertutup / tercover untuk melindungi rekan kerja Anda atau pun orang lain dari paparan sinar UV yang berbahaya dan percikan api yang diproduksi las.

Tipe - Tipe dari Suspensi Helm Safety Lengkap

Tipe Suspensi Safety Helmet
Tipe Suspensi Safety Helmet
Tidak sedikit pekerja yang meregang nyawa dan mengalami cedera kepala akibat kecelakaan kerja. Berdasarkan data dari Occupational Safety & Health Administration (OSHA), kecelakaan kerja yang mengakibatkan cedera kepala ini paling banyak terjadi di area konstruksi. Cedera kepala mayoritas disebabkan karena pekerja terkena benturan keras, terkena jatuhan benda tajam, terkena benda kerja melayang, bahaya listrik, terjatuh, dan lain-lain.
Rata-rata para pekerja mengalami perforasi tengkorak, fraktur tengkorak, gegar otak, perdarahan otak, masalah peredaran darah di otak, hingga kematian. Itulah alasan mengapa di setiap negara termasuk Indonesia terdapat regulasi yang mewajibkan para pekerja nya untuk memakai pelindung kepala di area kerja dengan risiko tertentu. Seperti risiko benda jatuh dan mengenai kepala, benturan dengan benda keras, atau kontak kepala dengan bahaya listrik.
Safety helmet merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang wajib digunakan untuk melindungi para pekerja dari bahaya terkena benda jatuh dari atas, terkena benturan, dan bahaya listrik. Maka pemilihan safety helmet pun tidak boleh dilakukan sembarangan, termasuk memilih tipe suspensinya.
Suspensi helm adalah peredam benturan berbentuk rangka tali yang memberi jarak antara lapisan terluar (shell) dengan kepala pengguna. Jadi, lapisan luar dan kepala pekerja dipisahkan dengan suspensi. Fungsinya agar daya redam bisa diminimalkan jika terjadi benturan pada kepala sehingga tingkat keparahan cedera bisa lebih rendah.
Tipe Suspensi Safety Helmet
Sayangnya, sebagian besar pekerja kurang memahami bahwa suspensi adalah komponen penting yang wajib dipertimbangkan saat membeli safety helmet. Ada lebih dari satu tipe suspensi helm yang dijual di pasaran, jadi pastikan Anda mengetahui tipe suspensi apa yang sebaiknya Anda pilih saat membeli safety helmet. Suspensi pada safety helmet memiliki banyak ragam dan masing-masing tipe memiliki kemampuan dalam meredam benturan yang berbeda pula. Apa saja tipe-tipe suspensi pada safety helmet?
Tipe Suspensi Pada Safety Helmet
Ratchet Suspension − tipe suspensi ini memiliki small knob pada bagian belakangnya yang berfungsi untuk mengubah ukuran suspensi sesuai ukuran kepala pekerja. Anda hanya perlu memutar small knob sesuai ukuran yang diinginkan.
Tipe Suspensi Safety Helmet
Pinlock Suspension – tipe suspensi yang dirancang lebih sederhana dengan pin pengunci yang berfungsi untuk mengubah ukuran suspensi sesuai ukuran kepala pekerja. Untuk mengubah ukurannya, Anda hanya perlu menggeser pin pada lubang yang disediakan.
Tipe Suspensi Safety Helmet
1 Touch Suspension – tipe suspensi ini dirancang dengan sistem one-touch untuk mengubah ukuran suspensi sesuai kenyamanan dan ukuran kepala pekerja. Ukuran suspensi dapat diubah dengan cara menekan dan menggeser suspensi hanya dengan menggunakan satu tangan.
Tipe Suspensi Safety Helmet
Swing Ratchet Suspension – tipe suspensi dengan sistem ratchet lebih fleksibel dimana posisi ratchet dapat diletakkan di bagian depan atau belakang sesuai kebutuhan Anda.
Tipe Suspensi Safety Helmet
Selain tipe, Anda juga perlu mempertimbangkan titik (poin) suspensi pada safety helmet. Umumnya suspensi helm memiliki 4 (empat), 6 (enam), dan 8 (delapan) poin, yang terbuat dari berbagai macam bahan mencakup kain, nilon, pita, dan plastik. Nomor poin tersebut menunjukkan banyaknya koneksi yang ada pada rangka suspensi.
Tipe Suspensi Safety Helmet
Semakin banyak poin suspensi, maka semakin besar pula kemampuan suspensi dalam meredam kejutan pukulan atau benturan − tingkat redaman yang lebih luas dapat membantu meminimalkan dampak benturan, juga memberikan tingkat kenyamanan dan stabilitas yang tinggi pada safety helmet.
Perawatan dan Penggantian Suspensi Pada Safety Helmet
Setiap komponen safety helmet dirancang dengan kualitas tinggi dan terbuat dari bahan yang tahan terhadap keausan, namun tidak akan bertahan selamanya. Performa komponen safety helmet, termasuk suspensi akan mengalami degradasi akibat paparan di lingkungan kerja seperti suhu ekstrem, bahan kimia, sinar matahari, dan lain-lain.
Maka dari itu, perawatan dan penggantian suspensi harus dilakukan secara berkala agar performanya tetap maksimal. Berikut panduan singkat perawatan dan penggantian suspensi pada safety helmet :
  • Bersihkan suspensi menggunakan kain lembut yang sudah dicelupkan ke dalam air sabun, lalu bilas menggunakan air hangat
  • Periksa suspensi apakah ada yang longgar, patah, retak, rusak, atau kehilangan kelenturan (elastisitas)
  • Jangan menempatkan apapun di antara suspensi dan shell. Hal ini dapat mengurangi kemampuan suspensi dalam melindungi kepala
  • Lakukan penggantian suspensi setiap tahun (tidak lebih dari 12 bulan). Selalu ikuti petunjuk produsen untuk pemeriksaan dan perawatan safety helmet dan komponennya.
  • Jika Anda menemukan kerusakan fisik seperti retak, patah, longgar, atau kehilangan kelenturan padahal masa penggantian masih lama, sebaiknya langsung ganti suspensi Anda dengan yang baru
  • Pastikan semua poin pada suspensi terpasang dengan aman ke dalam slot-nya masing-masing
  • Ganti suspensi dengan merek produsen yang sama untuk memastikan komponen tetap memenuhi kriteria perlindungan.
.
Bila memungkinkan, gunakan safety helmet yang memiliki lebih banyak poin suspensi, karena akan memberikan kemampuan meredam kejutan pukulan atau benturan lebih baik. Lakukan perawatan dan penggantian suspensi secara berkala untuk menjaga performanya tetap optimal.

Jenis - Jenis Baju Safety yang Sering Digunakan

Jenis-Jenis Baju Safety
Salah satu cara mengontrol bahaya yang mungkin terjadi pada pekerja adalah dengan melindungi diri sendiri. Salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang wajib dikenakan oleh pekerja adalah pakaian pelindung atau baju safety K3. Baju safety K3 harus dapat meminimalkan dampak atau risiko dari bahaya yang mungkin ada di dalam lingkungan kerja. Bahaya tersebut dapat berupa panas, percikan listrik atau arus listrik, serat asbes, paparan api, paparan logam, atau bahan kimia berbahaya dan beracun.
Secara umum, pakaian pelindung dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu one piece coverall dan two piece wearpack. One piece coverall umumnya lebih nyaman digunakan karena hanya terdiri dari satu helai pakaian terusan. Dengan demikian pekerja menjadi lebih terlindungi dan lebih mudah bergerak. Selain memberikan ruang bebas untuk bergerak, safety coverall juga memiliki kemampuan melindungi seluruh tubuh pekerja, mulai dari pergelangan tangan sampai pergelangan kaki. Bahkan ada jenis coverall yang sudah dilengkapi penutup kepala. Jadi, bila safety coverall digunakan bersamaan dengan alat pelindung diri lainnya, tentu hal ini bisa memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja.
Setiap profesi mungkin memerlukan pakaian pelindung dengan spesifikasi tertentu. Berdasarkan lingkungan kerja, pakaian pelindung dapat dibagi menjadi jenis-jenis baju safety berikut:
Jenis-Jenis Baju Safety
(Klik untuk melihat gambar ^)
Diperuntukkan bagi pekerja yang beraktivitas di luar ruangan atau di lingkungan kerja dengan suhu basah atau lembab.
(Klik untuk melihat gambar ^)
Untuk pekerja yang beraktivitas di area panas, paparan api, listrik, atau bahan kimia berbahaya.
(Klik untuk melihat gambar ^)
Bagi pekerja yang beraktivitas di area yang sering dilalui kendaraan atau area dengan penerangan minim.
(Klik untuk melihat gambar ^)
Untuk aktivitas yang mengharuskan pekerja membungkuk terus-menerus.
(Klik untuk melihat gambar ^)
Bertujuan untuk menyeragamkan pekerja dan menunjukkan identitas jabatan. Dengan adanya identitas ini, maka divisi pekerjaan atau jenis pekerjaan seseorang dapat dengan mudah dibedakan.
…………………………………..
Pemilihan baju safety dapat disesuaikan dengan tipe pekerjaan dan potensi bahaya yang ada di area kerja. Terkadang, ada juga pekerja yang menggunakan coverall sekali pakai (disposable coverall) karena aktivitasnya berhubungan dengan zat berbahaya (seperti kegiatan yang berhubungan dengan asbes) dan bisa membahayakan bila digunakan kembali.
Panduan Memilih Safety Coverall Sesuai Kebutuhan
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih safety coverall yang tepat sesuai potensi bahaya yang ada di area kerja Anda, sebagai berikut :
  • Bahan Pembuatan Coverall
Bahan coverall yang baik harus mampu melindungi pekerja dari dampak bahaya yang ada di area kerja secara maksimal. Bahan coverall sangatlah beragam, ada yang terbuat dari bahan TC (Teteron Cotton) yang merupakan campuran cotton combed 35% dan Polyester 65%. Meski bahan TC memiliki kualitas baik, tetap saja coverall berbahan 100% katun memberikan kualitas paling baik dalam menahan dampak bahaya. Bahan ini biasanya digunakan untuk potensi bahaya rendah, misalnya tidak terpapar bahan kimia atau terkena paparan api.
  • Kualitas Produsen
Kualitas perusahaan pembuat coverall juga memegang peranan penting dalam menghasilkan coverall bermutu tinggi secara keseluruhan. Produsen pakaian pelindung tepercaya akan memeriksa kualitas bahan, kualitas jahitan, kekuatan bahan dalam menahan dampak bahaya, hingga finishing selama proses manufaktur. Pilihlah produsen dengan produk coverall terbaik untuk memberikan perlindungan maksimal kepada pekerja, seperti Safety Mart Indonesia.
  • Daya Tahan
Untuk mengetahui kemampuan coverall dalam menahan dampak bahaya, produsen biasanya melakukan pengujian coverall dalam menahan dampak bahaya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah terlihat apakah coverall yang diproduksi mampu bertindak sebagai pelindung dari potensi bahaya atau tidak.
  • Desain Coverall
Pilihlah coverall dengan desain yang nyaman dan Anda juga bisa memilih model coverall dengan fitur tambahan, seperti dilengkapi banyak saku agar Anda mudah menjangkau alat-alat kerja untuk efisiensi saat beraktivitas.

Pengertian Safety Belt dan Bagian-Bagiannya

Safety Belt Pelindung Jatuh
Safety Belt Pelindung Jatuh
Bekerja pada ketinggian selalu memiliki resiko yang besar. Namun resiko tersebut bisa diminimalisir melalui penggunaan sabuk keselamatan atau safety belt. Namun, seringkali para pekerja yang berkutat pada bidang yang tinggi tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) ini. Mereka tidak menggunakannya karena berbagai alasan, mulai dari tidak tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) atau malah acuh karena menganggap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) akan mengakibatkan tidak nyaman saat bekerja. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh pekerja di bidang tinggi adalah body harness.
Body harness bermanfaat untuk mengurangi risiko cedera fatal akibat terjatuh dari ketinggian. Perangkat ini didesain untuk melindungi seluruh bagian tubuh pekerja seperti bahu, paha bagian atas, dada, dan panggul, sehingga lebih aman saat bekerja di ketinggian. Penggunaan body harness dilengkapi D-ring yang terletak pada bagian punggung serta bisa dipasangkan ke lanyard, lifeline, dan komponen lain yang kompatibel dengan body harness.
Safety belt merupakan salah satu alat pelindung jatuh yang sering digunakan pada pekerjaan di atas ketinggian. Alat pelindung ini memiliki fungsi yang sama dengan full body harness, namun safety belt hanya diikatkan pada bagian pinggang pekerja saja dan lanyard dikaitkan pada anchor.
Penggunaan safety belt sebagai alat pelindung jatuh harus mempertimbangkan bahwa sebaiknya safety belt tidak digunakan pada pekerjaan yang memungkinkan pekerja dapat terjatuh dari ketinggian. Hal ini dikarenakan apabila pekerja terjatuh, maka pekerja tersebut masih dapat mungkin mengalami cidera pada pinggang atau tulang belakang walaupun pekerja tidak menyentuh permukaan tanah (pekerja tergantung). Cidera ini disebabkan karena tekanan yang ditimbulkan dari safety belt yang dilingkarkan pada pinggang pekerja. Untuk itu apabila potensi terjatuh sangat besar kemungkinannya terjadi, maka langkah yang paling tepat dilakukan adalah menggunakan full body harness atau memasang pagar pembatas jika ingin tetap menggunakan safety belt.
Berikut cara penggunaan safety belt alat pelindung jatuh :
Safety Belt Pelindung Jatuh
Sebelum digunakan safety belt wajib diperiksa kelayakannya, pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan buckle, webbing, ring, dan informasi lain yang disyaratkan oleh pabrik pembuat. Jangan pernah menggunakan safety belt jika kondisinya rusak atau webbing telah berserabut atau koyak (aus).
Periksa kondisi buckle, apakah ada tanda-tanda kerusakan seperti bengkok, retak, atau tidak dapat bergerak bebas karena karat. Periksa juga pin pengunci apakah berfungsi dengan baik, tidak bengkok, dan dapat bergerak bebas. Jangan gunakan apabila pin pengunci dapat melewati besi buckle.
Jangan pernah menggunakan safety belt apabila terdapat tanda-tanda kerusakan seperti robek, berserabut, terkoyak, teriris.
Ring berfungsi sebagai pengait lanyard pada belt, pastikan kondisi ring tidak retak, bengkok, berkarat atau tanda-tanda kerusakan lainnya. Jangan pernah memaksakan menggunakan ring yang sudah mengalami kerusakan.
Informasi yang diberikan oleh pabrik pembuat sangat penting untuk dipahami agar penggunaan safety belt sesuai dan aman digunakan. Informasi tersebut meliputi : ukuran safety belt, tanggal pembuatan dan kadaluarsa, cara penggunaan, berat beban yang diijinkan, dan informasi lain. Informasi ini dapat dilihat pada buku panduan atau label yang tertera pada safety belt.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan safety belt sebagai alat pelindung jatuh pada pekerjaan di atas ketinggian. Sebelum menggunakan safety belt pastikan terlebih dahulu ukuran belt telah sesuai dengan lingkar pinggang pekerja, gunakan safety belt pada pinggang bagian atas. Jangan menggunakan belt terlalu rendah di pinggang (pelvic area).

Rabu, 30 Oktober 2019

Tips Agar Tidak Salah Memilih Safety Boot


Kaki memiliki peran penting dalam kehidupan, dengannya kita dapat melakukan apa pun seperti mengambil langkah, bekerja dan yang lain hingga kita perlu melindunginya dari berbagai bahaya. Salah satunya dengan memakai sepatu Safety.
Safety Boot (Safety Shoes) adalah salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai oleh seseorang ketika bekerja guna menghindari resiko kecelakaan. Bukan sekedar membuat perlindungan bagian tubuh pekerja pada adanya resiko kecelakaan saja, tetapi dengan memakai sepatu safety pekerja akan lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan efektivitas dan hasil produksi yang diharapkan.
Berikut adalah manfaat menggunakan sepatu safety boot :
Melindungi dari Benda Tajam dan Berbahaya
Untuk seorang yang bekerja di ruang berbahaya, Sepatu Safety adalah satu diantara Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai oleh pekerja yang kemungkinan dapat terkena pecahan kaca, besi ataupun serpihan yang lain yang pastinya sangat membahayakan telapak kaki.

Mencegah Kecelakaan Kerja yang Fatal
Bukan sekedar melindungi telapak kaki saja, Sepatu Safety juga dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja fatal seperti kejatuhan benda-benda berat. Safety Shoes ini memiliki kemampuan yang cukup kuat dalam menahan berat, hingga resiko patah tulang atau masalah yang lain dapat diminimalisir.

Membuat Perlindungan dari Benda Panas
Di bagian atas dan samping sepatu safety tidak hanya terbuat berbahan kulit saja, namun juga di buat dari bahan metal yang tebal. Dengan hal tersebut sepatu ini dapat melindungi kaki pada benda-benda yang panas. Benda-benda yang panas banyak dihasilkan di ruang seperti pabrik las listrik, pengelolaan lampu dan yang lain.

Melindungi dari Cairan Kimia Berbahaya
Kita semua tahu kalau cairan kimia yaitu cairan yang sangat beresiko, dan bagaimana jadinya bila cairan itu mengenai kulit? Untuk pekerja laboratorium kimia, sepatu safety harus dipakai.

Membuat Pengguna Tidak Terpeleset
Sepatu safety terbuat dari bahan karet yang didesain sedemikian rupa, hingga sepatu ini dapat di andalkan pada permukaan licin. Dengan demikian, dengan memakai sepatu safety jadi beberapa pekerja semakin lebih lincah dalam bekerja.

Selain memiliki banyak manfaat dan fungsi sepatu yang beragam. Di bawah ini adalah 3 jenis utama sepatu boots :
Tampilannya cukup elegan dan cara padu-padan nya yang terkesan masih bebas. Yakni dapat dengan celana panjang ketat yang pas dimasukkan ke dalam sepatu boots. Hal ini menimbulkan kesan rapi yang terorganisir. Juga dapat maksimalkan penampilan dengan padupadan rok mini maupun legging atau rok A-line sebatas lutut. Tidak ada masalah pada badan langsing, tinggi, dan tanpa legging, padu padan dengan rok mini tetap menjadi favorit.

Merupakan boots sebatas mata kaki. Meski bentuknya sederhana dan minimalis, Anda harus hati hati dalam menggunakannya. Karena harus disesuaikan dengan model baju. Cocok bagi Anda yang ingin memasangnya dengan legging atau kaos longgar untuk sekedar santai. Bagi Anda yang memiliki tubuh pendek, disarankan untuk memilih ankle boots yang memiliki hak.

Knee High Boots merupakan sepatu boots laki-laki dan perempuan tinggi selutut. Boots ini ideal untuk semua bentuk tubuh dan dapat meninggalkan kesan modern. Pastikan bahannya nyaman dan lentur agar mudah ditekuk. Kombinasi pakaian yang minimalis akan membuat tampilan Anda semakin eksis dan modern.

Untuk memiliih sepatu safety proyek dengan kualitas terbaik dan sesuai dengan pekerjaan proyek Anda, Berikut adalah tips memilih safety boot untuk pekerjaan proyek.
  • Pilihlah sepatu dengan bahan nitrille rubber. Bahan nitrile rubber sangat cocok digunakan untuk medan-medan yang ekstrim. Anda dapat melihat sepatu safety dengan tipe sol nitrile rubber dengan model Wellington Boot atau Nevada Boot.
  • Pilihlah sepatu safety pekerjaan proyek dengan kulit asli. Banyak produk yang menggunakan sepatu safety untuk proyek namun tidak menggunakan bahan kulit yang berkualitas jadi Anda harus benar-benar memperhatikan ini.
  • Pilihlah sepatu safety dengan model boot. Sepatu safety dengan model boot akan melindungi Anda dari ujung jari kaki hingga di bawah lutut. Jangan Memilih Sepatu Safety Proyek dengan model Low Cut karena model ini tidak sampai menutupi kaki Anda sampai di bawah lutut persis.
  • Pilih sepatu safety dengan model yang mudah di gunakan dan juga mudah untuk di lepas. Jangan memilih sepatu safety untuk proyek dengan model yang mengggunakan tali karena akan menyulitkan Anda jika terjadi sesuatu secara mendadak.

Jika Anda sudah mengikuti tips-tips yang ada di atas di pastikan Anda akan aman dari kondisi lingkungan yang berisiko. Semoga tips sederhana ini akan membantu Anda dalam memilih sepatu untuk proyek.