Komponen Lengkap Safety Harness
Komponen Lengkap Safety Harness
Safety harness adalah perlengkapan Alat Perlindungan Diri (APD) yang berbentuk seperti sabuk pengaman yang umumnya digunakan pekerja yang bekerja berhubungan dengan ketinggian. Sebagaimana dinyatakan dalam SK Dirjen Pembinaan dan Pengawasan Naker No. 45/2008 tentang Pedoman Kerja di Ketinggian menyebutkan bahwa bekerja di ketinggian harus menggunakan full-body harness (EN-361).
Fungsi safety harness adalah untuk melindungi tubuh dari cedera akibat jatuh dari ketinggian. Safety harness juga umum digunakan oleh orang yang sedang menyelamatkan korban di ketinggian maupun digunakan oleh korban yang hendak diselamatkan. Safety harness sudah familiar digunakan oleh orang yang menyukai kegiatan pendakian seperti pemanjat tebing, dimana terjatuh adalah bagian dari kegiatan itu.
Menurut Permenaker No. 9 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Pada Ketinggian, bekerja di ketinggian adalah kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja di permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja atau orang lain yang berada di tempat kerja cedera atau meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda.
Belum disebutkan secara spesifik mengenai jarak minimum ketinggian agar bisa dikategorikan sebagai bekerja di ketinggian. Namun, banyak perusahaan dan pekerja yang menggunakan standar bekerja di atas 1,8 meter atau 2 meter sudah dikategorikan bekerja di ketinggian.
Anda mungkin tidak memiliki waktu yang cukup untuk memegang sesuatu yang aman saat kehilangan keseimbangan atau saat hendak terjatuh, namun Anda dapat meminimalkan risiko terjatuh dengan cara mencegahnya. Mempersiapkan palang/ rintangan (handrails, guardrails) di area kerja dan/atau penggunaan alat pelindung jatuh (full body harness, shock absorber, dan lifeline) yang sesuai merupakan beberapa langkah preventif yang bisa melindungi Anda dari kemungkinan terjatuh.
Komponen Lengkap Safety Harness (Sistem Perlindungan Bahaya Jatuh) :
Fungsi dari safety belt sebetulnya sama seperti full body harness, namun bedanya secara penggunaan alat pelindung jatuh ini hanya dikaitkan ke bagian pinggang pekerja saja dan bagian lanyard dikaitkan ke anchor. Safety belt sebaiknya tidak dipergunakan untuk pekerjaan yang memungkinkan pekerjanya bisa terjatuh dari ketinggian. Sebab ia masih bisa mengalami cedera pada bagian pinggang atau pun tulang belakangnya, meskipun pekerja yang terjatuh tidak mengenai permukaan tanah atau dalam posisi tergantung. Pastikan memasang pagar pengaman jika Anda tetap ingin menggunakan safety belt saat bekerja di ketinggian.
Penggunaan full body harness bermanfaat untuk mengurangi risiko cedera fatal akibat terjatuh dari ketinggian. Full body harness didesain untuk melindungi seluruh bagian tubuh pekerja seperti bahu, paha bagian atas, dada, dan panggul, sehingga lebih aman saat bekerja di ketinggian. Penggunaan full body harness dilengkapi D-Ring yang terletak di belakang dan dapat dipasangkan ke lanyard, lifeline, dan komponen lain yang kompatibel dengan body harness.
Shock absorber (peredam kejut) didesain untuk menyerap energi kinetik dan mengurangi tekanan yang timbul akibat terjatuh. Shock absorber biasanya diproduksi terpisah atau dirancang menyatu dengan lanyard. Menurut standar CSA Z259.11, shock absorber dapat meningkatkan panjang lanyard hingga 1,2 meter ketika menerima beban 100 kg dan jatuh dari ketinggian 1,8 meter.
Adalah tali pendek pengikat yang umumnya berfungsi untuk menahan guncangan bila pekerja terjatuh bebas. Pekerja bisa menggunakan lanyard untuk membatasi guncangan saat jatuh bebas dengan panjang maksimum 1,2 meter. Sebaiknya pasang lanyard/ pasang hook di atas atau paling tidak sejajar dengan dada, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi jarak vertikal atau jarak jatuh tubuh pekerja. Sebuah lanyard selalu diposisikan antara anchor point dan body harness.
Sebelum bekerja di ketinggian, pekerja harus memastikan bahwa anchor yang tersambung pada lifeline dan/atau lanyard harus kuat, stabil, dan lokasinya sudah sesuai. Jika penggunaan anchor diperuntukkan sebagai pelindung/ penahan pekerja dari kemungkinan terjatuh, anchor harus mampu menahan beban setidaknya 3,5 kN (363 kg) atau setara dengan empat kali berat pekerja. Sedangkan, jika penggunaan anchor sebagai penahan saat terjatuh, anchor harus mendukung setidaknya 22 kN (2,5 ton).
Perangkat ini digunakan bila pekerja membutuhkan perpindahan tempat atau bergerak secara vertikal, biasanya berjarak cukup panjang. Bila pekerja bergerak ke atas, maka rope grab akan ikut bergerak naik mengikuti gerakan pekerja, tetapi bila pekerja tersebut tiba-tiba terjatuh, maka perangkat ini secara mekanik akan mencengkeram lifeline.
Lifeline didefinisikan sebagai tali pengaman fleksibel yang terbuat dari serat, kawat, atau anyaman. Lifeline ini biasanya dikaitkan pada anchor point. Lifeline harus memiliki kekuatan daya tarik minimum 2,75 ton atau setara dengan diameter tali 60 mm. Perangkat ini bisa dipasangkan secara vertikal ataupun horizontal, tergantung kebutuhan. Pastikan lifeline benar-benar terpasang aman ke anchor point dan tidak mengalami kerusakan apapun.
Ketika pekerja melakukan gerakan vertikal atau horizontal, maka lifeline akan memanjang atau menarik kembali ke kondisi semula secara otomatis dan akan mengunci apabila terjadi tarikan secara tiba-tiba (pekerja terjatuh). Hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan retractable lifeline adalah pastikan perangkat ini dalam posisi tegak lurus dengan tubuh pekerja untuk menghindari pendulum effect.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Memerlukan sesuatu? Bisa hubungi lewat e-mail, ya.